Normalisasi Database

Anwari.web.id -Nomalisasi data adalah sebuah proses untuk mengelompokan semua atribut data yang membentuk entitas sederhana mungkin, sesingkat mungkin, nonrendundansi, fleksibel, dan mudah beradaptasi, efesien, dapat dipastikan database yang di buat betul-betul sangat berkualitas baik.

Tujuan Normalisasi Database


Tujuan di dalam normalisasi database itu sendiri untuk menghilangkan, menimalisir redundansi data dan untuk memastikan dependensi data atau yang disebut dengan data berada pada tabel yang betul tepat sasaran. Jika data didalam database belum di normalisasikan maka akan merugikan sistem secara keselurahan.
  • Update: Keadaan dimana data diubah menyebabkan inkonsistensi database, masudnya data yang diubah tidak sesuai dengan perintah.
  • Delete: Dalam Penghapusan data tidak sesuai harapkan, maksudnya data yang harusnya tidak terhapus ikut juga terhapus.
  • Insert: Keadaan yang tidak memungkinkan memasukkan jenis data secara langsung ke database.
Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam memanipulasi (Insert, Edit, Delete)Data. Dalam merancang basis data, kita dapat melakukannya dengan.
  1. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah di ketahui atau dengan.
  2. Langsung membuat model Entity-Relationship

Perancangan Basis Data


Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model Entity-Relationship (Model E-R), dimana kelompok-kelompok dta dan relasi antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Hal itu tidak salah, karena model memang merupakan representasi nyata dari sebuah perancangan. Normalisasi sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam pembangunan desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah atiran dan kriteria standart untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Namun demikian, dalam pelaksanaan desain lojik basis data relasional yang didasari baik oleh prinsip normalisasi maupun yang diidasari oleh transformasi secara hati-hati model E-R ke bentuk fisikakan menghasilkan hasil yang mirip.

Pendekatan Normalisasi Basis Data


Dalam pendekatan normalisasi, perancang/desainer basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel-tabel relasional. Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item-item data tersebut. Sementara pendekatan kedua, dengan langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan. Cukup sering terjadi, kedua pendekatan ini dilakukan bersama-sama, berganti-ganti. Dari fakta yang telah kita miliki, kita lakukan Normalisasi. Untuk kepentingan evluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi itu kita wujudkan dalam sebuah model data. Model data yang sudah jadi tersebut bisa saja modifikasi dengan pertimbangan tertentu. Hasil modifikasinya kemudian kita implementasikan dalam bentuk sejumlah struktur tabel dalam sebuah basis data. Struktur ini dapat kita uji kembali dengan menerapkan aturan-aturan normalisasi, hingga akhirnya kita perolah sebuah struktur basis data yang benar-benar efektif dan efisien. Begitulah, kedua pendekatan dapat saling memperkuat satu sama lain.

Istilah-Istilah Normalisasi Basis Data


Dalam uraian tentang normaliasasi basis data, kita akan banyak menggunakan istilah-istilah baru seperti atribut, Key, Domain dan ketergantungan Fungsional.

Tahapan Normalisasi Database:

  1. Unnormalized Form (UNF) : Merupakan bentuk tidak normal berdarsarkan data yang diperoleh dan mengandung kerangkapan data.
  2. First Normal Form (1NF): Entitas yang atributnya memiliki tidak lebih dari satu nilai untuk contoh tunggal entitas tersebut.
  3. Second Normal Form (2NF) : Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key.
  4. Third Normal Form (3NF): Entitas yang atribut non-primary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key yang lain.
  5. Boyce Code Normal Form (BCNF) : Dilakukan remove multivalued dependent. BCNF terjadi jika masih terdapat anomaly pada bentuk 3NF dikarenakan relasi memiliki lebih dari satu candidate key.
  6. Fifth Normal Form (5NF): Tahapan ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya join dependent pemecahan relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak dapat digabungkan kembali menjadi satu.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url